"Di era modern, negara membangun sesuatu yang mercusuar tapi dengan cara tradisional," ujar Ubedilah menambahkan.
Potensi Masalah Anggaran dan Korupsi
Lebih lanjut, Ubedilah menyoroti kebijakan yang dinilai plin-plan dan tidak konsisten. Perubahan anggaran yang terus terjadi serta adanya pembengkakan biaya, menurut analisis politik, berpotensi menimbulkan praktik korupsi.
"Sangat wajar kalau proyek ini dibongkar," tegas Ubedilah, menyimpulkan evaluasinya terhadap proyek kereta cepat pertama di Indonesia tersebut.
Artikel Terkait
Siapa Dalang di Balik Whoosh? Ternyata Bukan Indonesia!
KDM Panggil Pejabat Jabar Gegara Menkeu Sebut Dikibulin: Bohong atau Langsung Pecat?
Gibran Bawa-bawa Ijazah, Benarkah Ada yang Disembunyikan?
Purbaya Tolak Perintah Dedi Mulyadi: Ada yang Ditutupi Anak Buah?