“Kehadiran Bapak Presiden hari ini menunjukkan komitmen dalam mendorong hilirisasi untuk terus kita lakukan. Kita berikan aplaus kepada Bapak Presiden,” lanjutnya.
Dalam laporannya, Bahlil memaparkan bahwa proyek baterai EV terintegrasi telah melalui proses panjang dan penuh dinamika selama lebih dari tiga tahun. Negosiasi antara berbagai pihak, termasuk BUMN, mitra asing, dan kementerian terkait, sempat mengalami kebuntuan.
“Proyek ini, Pak, sudah dikerjakan empat tahun. Saya, Pak Erick, Pak Tiko, dan ANTAM. Negosiasinya alot. BUMN maunya A, CBL maunya B. Akhirnya kita jadi wasit yang baik. Masa mengambang itu lebih dari tiga tahun, tidak ada keputusan,” kata Bahlil.
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan pencapaian titik groundbreaking tidak lepas dari intervensi langsung Presiden Prabowo dalam rapat terbatas pada April 2025.
“Berkat arahan Bapak Presiden Prabowo dalam ratas kita bulan April, arahan tegas memutuskan untuk segera dijalankan. Atas perintah itu, kami dari Satgas langsung mengeksekusi. Tidak ada lagi persoalan. Dan hari ini bisa kita sama-sama menyaksikan groundbreaking," tegasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Menguak Isu Pemakzulan Gus Yahya: Fakta Rapat Tertutup dan Respons PBNU
Jokowi Pilih Forum Global di Singapura Saat Gugatan Ijazah Menggantung di PN Surakarta
Jimly Asshiddiqie Beberkan Praktik Ijazah Palsu yang Masih Jadi Penyakit Kronis Politik Indonesia
UGM Dinilai Gagal Tunjukkan Arsip Legalitas Ijazah Jokowi