Prof. Ikrar yakin ijazah Jokowi palsu?
Dalam perbincangan mendalam di podcast kanal YouTube Abraham Samad Speak Up pada 29 Mei 2025, Prof. Ikrar, ilmuwan politik dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, tak ragu menyatakan keyakinannya: “It is certainty in my opinion bahwa Jokowi itu memang ijazahnya palsu.”
Prof. Ikrar, yang dulu fanatik mendukung Jokowi, mengaku pernah marah ketika isu ijazah muncul.
“Saya berpikir, masa sih calon presiden enggak punya ijazah?” katanya.
Namun, pandangannya berubah sejak 2022, saat ia aktif di Lemhannas.
“Teman-teman di sana banyak cerita. Lembaga itu open-minded, mengundang kritikus seperti Rocky Gerung dan Faisal Basri,” ungkapnya.
Diskusi dengan koleganya, termasuk Faisal Basri yang mengaku sebagai konsultan KPK, membuka matanya.
Data dari KPK, menurut Faisal, menguatkan dugaan adanya ketidakberesan.
Isu ijazah Jokowi ini kian rumit ketika Ikrar menyoroti sikap Jokowi yang tak kunjung menunjukkan ijazah asli.
“Kalau memang benar, serahkan dan selesai,” tegasnya.
Ia mempertanyakan peran Bareskrim yang mengesahkan keaslian ijazah.
“Mana ada badan reserse kriminal di suatu negara menentukan ijazah seseorang asli atau palsu?” katanya, nada sinis. Bagi Ikrar, ini mempermalukan institusi negara.
Ikrar menyinggung bukti fisik yang memperkuat dugaannya.
Ia menyebut video di YouTube dari seorang alumni UGM yang menunjukkan ijazah Jokowi dilipat-lipat.
“Ijazah asli UGM itu besar, tebal, tidak bisa dilipat. Kalau dilipat, itu pasti fotokopi,” jelasnya.
Ia membandingkan dengan pengalamannya sendiri di Griffith University, Australia, di mana ijazahnya tiba dalam tabung, bukan map biasa.
“Enggak mungkin dilipat,” tegasnya.
Analisis dari tokoh seperti Roy Suryo dan Dr. Tifa memperkuat keraguan.
Roy Suryo, misalnya, mempertanyakan keabsahan data alumni Jokowi di UGM dan SMA 6 Yogyakarta, yang ternyata terkait adik iparnya, almarhum Hari Mulyono.
“Foto-foto masa muda Jokowi juga dipertanyakan. Gigi dan telinga di foto wisuda tak sama dengan Jokowi sekarang,” tambah Ikrar, merujuk analisis dr Tifa.
Ikrar juga menyinggung kasus Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, yang gelar doktornya dari UI menuai kontroversi.
“Promotornya kena sanksi. Ini soal etika akademik,” katanya.
Menurutnya, kejujuran akademik adalah cerminan integritas pemimpin.
Polemik ijazah Jokowi ini, baginya, mencerminkan kegagalan membangun kepercayaan publik.
Sumber: PikiranRakyat
Artikel Terkait
Gibran Bikin Kagum! 71% Publik Nilai Dia Cerdas dan Visioner, Ini Buktinya
Rizal Fadillah Bongkar Keganjilan Ijazah Jokowi: Saya Makin Yakin Ini Palsu!
Ternyata Ini Capaian Mengejutkan Program MBG Prabowo-Gibran di Tahun Pertama!
KPK Berani Usut Proyek Whoosh? Ini Fakta yang Bikin Heboh!