Lebih lanjut, dosen Ilmu Filsafat itu juga mengomentari langkah Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, yang turun tangan untuk menenangkan pasar.
Dia menilai kehadiran Dasco bukan untuk intervensi pasar, melainkan sebagai upaya memberikan kepastian bahwa stabilitas politik masih bisa dikendalikan.
“Karena itu pasar bisa membaca sebagai sinyal bahwa pemerintah mengontrol terhadap politik, bukan terhadap pasar," jelasnya.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah, bahkan mendekati Rp17.000 per dolar. Rocky mempertanyakan apakah Bank Indonesia mampu menstabilkan nilai tukar dalam jangka panjang, mengingat cadangan devisa yang terbatas.
“Hubungan ekonomi dan politik sangat kompleks. Gangguan kecil di sistem saraf politik bisa menyebabkan tubuh ekonomi bergejolak. Demikian juga sebaliknya, gejolak ekonomi bisa memicu ketegangan politik,” tutup Rocky.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jokowi Dianggap Alergi Pengadilan Usai Hadir di Forum Singapura
Jokowi di Singapura Bikin Gaduh, Alasan Sakit Dituding Hanya Sandiwara
Menguak Isu Pemakzulan Gus Yahya: Fakta Rapat Tertutup dan Respons PBNU
Jokowi Pilih Forum Global di Singapura Saat Gugatan Ijazah Menggantung di PN Surakarta