MURIANETWORK.COM -Mundurnya dua petinggi Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, menandakan ada hal sangat serius dan tak bisa dipandang sebelah mata.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai megaproyek pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak terimplementasi dengan baik.
“Kenapa? Karena kepala otorita yang diambil dari kalangan profesional, yang seharusnya memiliki optimisme cukup rasional, faktanya menyerah,“ kata Dedi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Jumat (7/6).
Di sisi lain, pengamat politik lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu berpandangan, bahwa secara politik bisa saja itu dimaknai sebagai “pembangkangan” kepada Presiden Jokowi.
“Bukan tidak mungkin terjadi perpecahan sangat serius antara kelompok pro Jokowi dengan kelompok-kelompok yang selama ini juga mendukung pemerintah. Bisa saja,” katanya.
Menurut Dedi, bukan tidak mungkin juga “pembangkangan” imbas dari kekuasan yang dijalankan Jokowi tidak dijalankan secara kolektif, alias dijalankan berdasar kepentingan masing-masing.
Artikel Terkait
Jokowi di Singapura Bikin Gaduh, Alasan Sakit Dituding Hanya Sandiwara
Menguak Isu Pemakzulan Gus Yahya: Fakta Rapat Tertutup dan Respons PBNU
Jokowi Pilih Forum Global di Singapura Saat Gugatan Ijazah Menggantung di PN Surakarta
Jimly Asshiddiqie Beberkan Praktik Ijazah Palsu yang Masih Jadi Penyakit Kronis Politik Indonesia