Suasana di Aceh masih berat. Banjir dan longsor belum benar-benar reda, tapi kini ada masalah lain yang bikin tegang. Di perbatasan Bireuen dan Aceh Utara, Kamis malam kemarin, aparat gabungan TNI dan Brimob bersenjata lengkap menggelar sweeping. Mereka menghentikan truk-truk yang membawa bantuan logistik untuk korban bencana di Aceh Tamiang.
Yang dicari? Bendera bulan bintang. Simbol yang diduga terkait GAM itu jadi alasan utama pemeriksaan ketat di Gampong Mane Tunong itu.
Menurut sejumlah saksi, keributan tak terhindarkan. Aparat tiba sekitar pukul setengah tujuh malam dengan kendaraan taktis. Mereka memeriksa truk satu per satu. Ketegangan memuncak sekitar pukul sembilan malam dan berujung ricuh. Seorang relawan pengangkut bantuan terluka cukup parah di kepala. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit. Semua bendera bulan bintang yang ditemukan, disita aparat di tengah adu mulut yang memanas.
Seorang warga setempat yang enggan namanya disebutkan bercerita, aparat sudah siaga sejak sore. "Mereka sudah standby dari jam setengah enam sore. Sepertinya memang menunggu rombongan bantuan untuk disweeping satu per satu," katanya.
Ia juga menambahkan, aparat melarang warga mengabadikan momen itu dengan ponsel. Hingga larut malam, posisi mereka masih bertahan di sekitar jembatan penghubung dua kabupaten tersebut.
Respons Militer: "Untuk Apa Bawa Simbol Itu?"
Di sisi lain, Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, angkat bicara. Ia menyayangkan ada pihak yang memanfaatkan momen bencana. Menurutnya, bantuan dari mana pun seharusnya tulus, tanpa embel-embel simbol tertentu.
Artikel Terkait
Mahasiswi Tewas di Selokan, Pelaku Diduga Oknum Polisi
Nenek 80 Tahun Diseret Paksa dari Rumah, Wakil Wali Kota Surabaya Murka
Tahun Baru 2026: Lima Cara Seru Rayakan di Rumah Tanpa Rasa Bosan
Dari Babilonia hingga 1 Januari: Perjalanan Panjang Tradisi Tahun Baru