Gubernur Aceh Ungkap Kejanggalan Misterius di Balik Banjir Bandang yang Dijuluki Tsunami Kedua

- Selasa, 09 Desember 2025 | 15:30 WIB
Gubernur Aceh Ungkap Kejanggalan Misterius di Balik Banjir Bandang yang Dijuluki Tsunami Kedua

Banjir bandang yang melanda Sumatra beberapa waktu lalu meninggalkan luka yang dalam. Khususnya di Aceh, bencana ini bukan sekadar air yang datang dan pergi. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyebutnya dengan istilah yang mengguncang: "tsunami kedua". Pernyataannya itu langsung mengingatkan kita pada tragedi besar dua dekade silam. Namun, menurut sang gubernur, ada kejanggalan-kejanggalan yang membuat musibah kali ini terasa berbeda.

Memang, kerusakannya luar biasa parah. Rumah-rumah warga hanyut, jalan-jalan terputus, dan kehidupan seakan lumpuh. Data dari BNPB pun menunjukkan angka yang pilu: korban tewas di Aceh mencapai 389 jiwa, lebih tinggi dibandingkan provinsi tetangga. Dampaknya begitu masif, hingga Mualem sapaan akrab gubernur merasa gambaran "tsunami" adalah yang paling tepat.

Pernyataannya itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Najwa Shihab. "Mualem yang jelas ketika Mualem kemarin bilang 'Ini seperti tsunami kedua' itu kita semua langsung teringat 20 tahun lalu," kata Najwa, membuka percakapan.

"Apa sebab Mualem bicara ini tsunami kedua, Mualem?" tanyanya lagi.

Mualem mengaku, alasannya sederhana: ia melihat langsung kehancuran di lapangan. Hujan yang turun hampir delapan hari delapan malam itu menghadirkan bencana dengan skala yang ia anggap luar biasa.

"Pasti kita lihat di lapangan bahwa dengan hujan lebih kurang 8 hari, 8 malam, jadi di situ kita lihat dampak banjir yang luar biasa," jawabnya. "Mengorbankan jiwa, harta benda, dan juga infrastruktur dan sebagainya," lanjutnya.

Meski menyamakannya dengan tsunami, Mualem merasa ada sesuatu yang ganjil. Banyak hal yang tak biasa.

Kejanggalan pertama adalah airnya sendiri. Berbeda dengan tsunami 2004 yang surut relatif cepat, banjir kali ini meninggalkan genangan lumpur dan air hitam pekat yang tak kunjung hilang. Air itu bukan hanya hitam, tapi juga menyebabkan gatal dan perih di kulit, serta mengeluarkan bau menyengat yang menusuk hidung.


Halaman:

Komentar