Di sisi lain, Pelatih Indra Sjafri menegaskan bahwa proses seleksi pemain akan dilakukan secara objektif. Setiap pemain akan dinilai berdasarkan performa dan data yang terkumpul, bukan dari reputasi atau nama besar.
Seleksi ketat ini dilakukan melalui serangkaian uji coba internal yang menjadi bagian penting dari evaluasi sebelum menentukan skuad akhir yang akan berangkat ke Thailand.
“Setelah internal game, kita akan secara perlahan mempersempit pilihan pemain. Kami telah mengambil semua data, mulai dari data kesehatan, kondisi fisik, hingga komposisi tubuh,” jelas Indra Sjafri.
“Semua data kami kumpulkan karena kami ingin menghindari kesalahan dalam pemilihan. Bagaimanapun, keputusan ini harus dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, saya meminta staf pelatih untuk memilih pemain berdasarkan data, dan semuanya nanti bisa dipertanggungjawabkan,” tambahnya.
Uji Coba Menghadapi Mali U-22 sebagai Tolok Ukur
Sebagai bagian dari persiapan, Timnas Indonesia U-22 juga dijadwalkan untuk menjalani dua pertandingan uji coba melawan tim Mali U-22. Kedua laga tersebut akan digelar di Stadion Pakansari, Bogor, pada tanggal 15 dan 18 November 2025.
Pertandingan uji coba ini dipandang sebagai kesempatan berharga untuk mengukur tingkat kesiapan tim, termasuk menajamkan efektivitas lini depan yang diisi oleh para striker muda berbakat.
Dengan semangat juang yang tinggi dan persaingan sehat antar pemain seperti Mauro Zijlstra, Jens Raven, dan Hokky Caraka, harapan besar tertumpu pada Garuda Muda untuk dapat tampil tajam dan kompetitif dalam upaya mempertahankan medali emas SEA Games.
Artikel Terkait
Timur Kapadze Mundur dari Uzbekistan, Siap Isi Kursi Kepelatihan Timnas Indonesia?
Ferarri: Laga Uji Coba Timnas U-22 Vs Mali Kunci Persiapan SEA Games 2025
Mauro Zijlstra Ingin Perkuat Timnas Indonesia di SEA Games 2025, Ini Alasannya
Fajar Alfian / Fikri Kejar Tiket BWF World Tour Finals 2025 di Australia Open: Peluang dan Analisis