MURIANETWORK.COM -Laga final turnamen sepak bola antar kampung (tarkam) Jalalive ISC 2025 yang digelar di Stadion Andalas Sianturi, Desa Kayuares, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Minggu, 6 Juli 2025, berakhir ricuh.
Tiga anggota kepolisian mengalami luka ringan setelah dilempari benda keras oleh penonton yang kecewa terhadap keputusan wasit.
Kericuhan terjadi saat laga final antara GRKP FC melawan Potato Reborn FC baru memasuki menit ke-17 babak pertama.
Gol kedua yang dicetak GRKP FC memicu kemarahan suporter Potato FC yang merasa timnya dirugikan. Mereka menerobos masuk ke lapangan dan membuat pertandingan tidak bisa dilanjutkan.
Akibat kerusuhan tersebut, sejumlah fasilitas stadion mengalami kerusakan, termasuk papan reklame, pagar pembatas, dan papan sponsor.
Pihak kepolisian memastikan pendataan korban dan kerugian masih dilakukan, dan belum ada warga yang diperiksa terkait insiden ini.
"Petugas keamanan yang berusaha mengamankan wasit dan pemain justru dilempari batu, kayu, dan bambu oleh penonton dari arah tribun," ujar Kabag Ops Polres Banjarnegara, Kompol Priyo Jatmiko, mewakili Kapolres Banjarnegara, AKBP Mariska Fendi Susanto, dikutip Kantor Berita RMOL Jateng, Senin, 7 Juli 2025.
Artikel Terkait
Skandal Naturalisasi Malaysia: Pemain Akui Tandatangani Dokumen Palsu Tanpa Baca
Duel Sengit Tiga Gim Bawa Jafar/Felisha Lolos ke Semifinal Australia Open
Hanya 80 Slot! Fun Run Kumparan Kembali Hadir di CFD Sudirman
Fajar/Shohibul Bangkit dari Ketertinggalan, Pastikan Duel All-Indonesia di Semifinal Australia