Hidup di kota besar memang serba cepat. Banyak orang mencari pelarian, mulai dari yoga, lari pagi, sampai meditasi. Tapi ada satu aktivitas klasik yang sering luput dari perhatian: memancing. Bagi yang belum pernah mencoba, mungkin ini cuma soal duduk lama-lama nunggu ikan. Padahal, jauh lebih dalam dari itu. Mancing punya kekuatan tersembunyi untuk menenangkan pikiran yang kalut.
Mancing Lebih dari Sekadar Menunggu Ikan
Coba bayangkan. Anda duduk di tepi danau saat fajar. Melempar kail, lalu menunggu. Tak ada bunyi notifikasi, tak ada tumpukan email yang harus dibalas. Hanya suara air dan angin. Di era yang serba instan, mancing justru memaksa kita untuk melambat. Dan dalam kelambatan itu, ada ketenangan yang sulit didapat di tempat lain.
Proses menunggu itu sendiri ternyata bersifat meditatif. Menurut sejumlah penelitian, menghabiskan waktu di alam terbuka seperti saat memancing bisa menurunkan kadar hormon stres alias kortisol. Sebuah studi di International Journal of Environmental Research and Public Health bahkan menyebut, aktivitas ini memberikan manfaat nyata bagi kesehatan mental. Bisa mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang.
Berbeda dengan olahraga lain yang menuntut performa, mancing itu kontemplatif. Anda tidak sedang berlomba. Anda belajar menerima kenyataan bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan termasuk apakah ikan hari ini mau menyambar umpan atau tidak. Itu pelajaran berharga, bukan?
Koneksi dengan Alam yang Terlupakan
Kita sudah terlalu jauh dari alam. Sehari-hari dikelilingi beton dan layar gadget. Memancing, mau tak mau, membawa kita kembali. Menyatu dengan elemen dasar: air, udara, dan kehidupan di sekitarnya.
Artikel Terkait
Arsenal Hancurkan Aston Villa 4-1, Kokohkan Tahta di Puncak Klasemen
Kanjuruhan Bergejolak, Aremania Murka Usai Derita Kekalahan Kandang Keenam
BWF Restui Gregoria Tunjung Rehat dari Turnamen demi Lawan Vertigo
Ducati Akui Ketidakberuntungan Jadi Beban Berat Bagnaia di MotoGP 2025