Perjalanan menuju dua emas itu sendiri juga tidak mudah. Aldila mengakui persaingan di SEA Games 2025 cukup sengit.
"Kompetisinya cukup berat, terutama Thailand. Tapi kami berusaha maksimal dan bangga bisa dapat dua emas," katanya.
Di sisi lain, Janice Tjen tampak sejalan dengan rekan duetnya. Dia memandang bonus tersebut sebagai bekal untuk melangkah lebih jauh. Fokusnya jelas: memaksimalkan penghargaan ini untuk masa depan dan pencapaian di level yang lebih tinggi.
"Untuk keluarga, pelatih, dan seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mendukung," tutur Janice, menyiratkan bahwa dukungan itu akan mereka balas dengan prestasi lagi.
Kontribusi Janice dan Aldila memang signifikan. Dua emas mereka turut menyumbang total tiga medali emas Indonesia dari cabang tenis, yang juga datang dari nomor beregu putri dan beregu putra. Pencapaian ini bukan cuma mempertegas posisi mereka sebagai tulang punggung tenis putri Indonesia. Lebih dari itu, ini adalah modal kepercayaan diri sekaligus finansial untuk membuka jalan menuju pentas yang lebih menantang: persaingan global di WTA Tour.
Artikel Terkait
John Herdman dan Bayangan Kelam Pelatih Inggris di Timnas Indonesia
Gyokeres Ukir Kemenangan Tipis Arsenal di Kandang Everton
Miguel Rodrigo Pamit dari Thailand Usai Digilas Indonesia di Final Futsal SEA Games
Gyokeres Eksekusi Penalti, Arsenal Puncaki Klasemen Usai Tundukkan Everton