Misalnya untuk duel big match seperti Persija melawan Persib, atau Persebaya lawan Arema. Untuk pertandingan seperti itu, ia sepakat jika suporter away belum diizinkan.
Pada akhirnya, poin pentingnya adalah dasar pengambilan keputusan. Larangan bukan hal buruk, asalkan punya pijakan yang kuat dan objektif.
Jadi, inti tuntutannya jelas: aturan harus menyesuaikan diri dengan realita, bukan sebaliknya. Suporter sudah bergerak maju, kini giliran regulator yang perlu mengejar ketertinggalan.
Artikel Terkait
Pulisic Kembali Latihan, Namun Statusnya untuk Hadapi Lazio Masih Diragukan
Sirkuit Sentul Jadi Saksi Perebutan Gelar Scooter Prix 2025
Protes Negara Lahan, FPTI Turunkan Skuad Muda ke SEA Games 2025
Mauro Zijlstra Tegaskan: Jika Tinggalkan Volendam, Saya Pilih Bertahan di Eropa