DPRD Kota Surabaya Sahkan APBD 2026 Senilai Rp 12,7 Triliun Bertepatan Hari Pahlawan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) secara resmi telah mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Tahun Anggaran 2026. Pengesahan anggaran senilai Rp 12,7 triliun ini memiliki makna mendalam karena dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Proses Pengesahan APBD Surabaya 2026
Pengesahan APBD dilakukan melalui rapat paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Kota Surabaya. Rapat paripurna ini dipimpin secara langsung oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, yang menegaskan bahwa seluruh proses pembahasan hingga penetapan anggaran telah berjalan sesuai jadwal dan mengedepankan prinsip transparansi.
Adi Sutarwijono menjelaskan bahwa rapat paripurna ini membuktikan semua tahapan perencanaan anggaran berjalan dengan baik dan tepat waktu. Seluruh usulan yang diajukan oleh anggota dewan telah mendapat tanggapan yang konstruktif dari Wali Kota Surabaya.
Komitmen Penyerapan Anggaran untuk Masyarakat
Ketua DPRD Surabaya menyampaikan keyakinannya bahwa program-program yang telah disusun dalam APBD 2026 akan terserap secara maksimal untuk kepentingan warga kota. Penetapan APBD yang bertepatan dengan Hari Pahlawan dianggap sebagai momen istimewa yang seharusnya mencerminkan semangat kepahlawanan melalui pembangunan kota yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat.
Setiap rupiah dalam APBD 2026 diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Surabaya, mencakup berbagai program prioritas seperti pembangunan dan perbaikan saluran air, program perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu), serta peningkatan penerangan jalan umum (PJU).
Artikel Terkait
Mendagri Tito Karnavian Raih Penghargaan Kepemimpinan di Indonesia Kita Awards: Sinergi Pusat-Daerah Kunci Stabilitas
Lampung Raih Rekor MURI! Persentase Dapur Makan Bergizi Gratis Tertinggi Nasional Capai 69%
PT NHM Perkuat Komunitas: Program Air Bersih & Renovasi Masjid di Lingkar Tambang
Modus Baru Penculikan Anak: Grup Facebook Adopsi Dijadikan Sarana Jual Beli