Bripka Rissa Melawati: Kisah Polisi Humanis Penjaga Perempuan & Anak di Samarinda

- Kamis, 06 November 2025 | 15:10 WIB
Bripka Rissa Melawati: Kisah Polisi Humanis Penjaga Perempuan & Anak di Samarinda

Teknik Pendekatan: Dari Bincang Santai hingga Pengakuan

Strategi yang dilakukan Rissa dimulai dengan mengajak korban mengobrol tentang hal-hal yang mereka sukai. Pendekatan ini bertujuan membangun kepercayaan dan kenyamanan. Setelah korban merasa lebih rileks dan terlindungi, barulah Rissa secara perlahan mulai menyelipkan pertanyaan mengenai peristiwa traumatis yang mereka alami.

"Jadi kita coba berbincang dengan mereka dengan tanya dulu apa sih kesukaan mereka. Setelah mereka timbul rasa nyaman, rasa terlindungi, baru kita selipkan pertanyaan terkait kejadian yang telah menimpa mereka dan terkadang saya akan menjanjikan sesuatu kepada mereka," jelasnya.

Teknik ini dilengkapi dengan pemberian janji sederhana yang disesuaikan dengan usia korban. Untuk anak kecil, ia biasa menjanjikan coklat atau es krim. Sementara untuk remaja, janji bisa berupa jilbab atau barang lainnya, dengan syarat utama mereka bersedia berbicara jujur.

Dikenal sebagai 'Bunda', Bukan Penyidik

Pendekatan penuh kasih sayang yang konsisten diterapkan Rissa telah mengubah persepsi korban terhadap dirinya. Banyak dari mereka yang akhirnya mengenal dan memanggilnya dengan sebutan 'bunda', sebuah sebutan yang jauh lebih hangat dan dekat daripada sebutan formal sebagai penyidik. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan humanis dalam penegakan hukum, khususnya untuk korban rentan, membuahkan hasil yang signifikan.


Halaman:

Komentar