Menurut data yang beredar, lebih dari 15 serangan pasukan AS di perairan Karibia dan Pasifik telah menewaskan sedikitnya 65 orang dalam beberapa pekan terakhir. Operasi militer ini menjadi pemicu meningkatnya kekhawatiran mengenai kemungkinan konflik bersenjata antara kedua negara.
Maduro, yang saat ini menghadapi dakwaan narkoba di AS, membalas dengan menuduh Washington menggunakan isu perdagangan narkoba sebagai dalih untuk memaksakan perubahan rezim di Venezuela. Tuduhan ini terutama terkait dengan upaya pengambilalihan pasokan minyak Venezuela yang merupakan salah satu cadangan terbesar di dunia.
Meski Trump membantah rencana perang, pernyataannya mengenai akhir kepemimpinan Maduro tetap memicu spekulasi mengenai langkah-langkah politik dan diplomatik yang mungkin akan diambil Amerika Serikat terhadap pemerintahan Venezuela dalam waktu dekat.
Artikel Terkait
Menteri UMKM Maman Abdurrahman Tanggapi Cak Imin: Benarkah Indomaret & Alfamart Bunuh UMKM?
Duta DPD RI 2025 Resmi Diumumkan, Irhamni Malika (Aceh) dan Ahmad Farezi (Jawa Timur) Raih Gelar Utama
Anggota Satpol PP Makassar Tertembak Busur Panah Saat Leraikan Bentrokan Warga di TPU Beroanging
Gempa M 4.2 Guncang Dompu NTB, BMKG: Episentrum 59 Km Barat Laut