Serangan Rusia di Ukraina Tewaskan 6 Orang, Termasuk 2 Anak-anak
Serangan besar-besaran Rusia menggunakan pesawat tak berawak dan rudal menghantam wilayah selatan dan tengah Ukraina, menewaskan enam orang korban jiwa termasuk dua anak-anak. Serangan ini juga menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran yang mempengaruhi puluhan ribu rumah tangga.
Korban Jiwa dan Kerusakan Infrastruktur
Kantor jaksa agung Ukraina mengkonfirmasi melalui Telegram bahwa serangan Rusia di wilayah Dnipropetrovsk dan Odessa menewaskan enam orang. Komisioner hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, mengidentifikasi korban anak-anak sebagai dua anak laki-laki berusia 11 dan 14 tahun. Serangan ini juga mengakibatkan belasan orang lainnya mengalami luka-luka.
Dampak Pemadaman Listrik
Serangan di wilayah Zaporizhzhia menyebabkan krisis kelistrikan yang parah. Gubernur wilayah Ivan Fedorov melaporkan hampir 58.000 rumah tangga kehilangan akses listrik. Rusia membantah menargetkan warga sipil, mengklaim serangan mereka ditujukan pada infrastruktur energi yang mendukung industri pertahanan Ukraina.
Eskalasi Konflik dan Tanggapan Internasional
Serangan terbaru ini terjadi di tengah penolakan Rusia terhadap seruan AS untuk menghentikan invasi yang telah berlangsung hampir empat tahun. Kyiv menegaskan bahwa kampanye serangan terhadap jaringan energi membuktikan ketidaktertarikan Moskow pada proses perdamaian.
Serangan Balasan Ukraina
Di sisi lain, pasukan Ukraina melakukan serangan balasan di pelabuhan Laut Hitam Rusia, Tuapse. Otoritas regional melaporkan serangan pesawat tak berawak Ukraina berhasil membakar kapal tanker minyak dan merusak infrastruktur pelabuhan penting Rusia.
Artikel Terkait
Kolaborasi KP2MI dan Kemensos Tingkatkan Kualitas Pekerja Migran lewat Sekolah Rakyat
Indeks Kerukunan Indonesia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Kemenag Raih Predikat Kementerian Terbaik
Inggris Hapus Nama Pangeran Andrew dari Jalan & Tempat Publik Pasca Skandal
Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk, Puluhan Siswa Terluka dan Dievakuasi