Hingga saat ini, perbaikan signifikan pada tanggul yang jebol belum terlihat. Petugas Sumber Daya Air (SDA) masih berjibaku menambah tumpukan karung pasir sebagai upaya darurat menahan laju air agar tidak semakin banyak masuk ke permukiman.
Namun demikian, tanggul darurat dari karung pasir ini tampaknya belum optimal menghalau air sepenuhnya. Meski ketinggian genangan tidak terlalu signifikan, arus air masih cukup deras mengalir ke kawasan permukiman warga.
Tanggul Baswedan yang dibangun pada tahun 2017 diketahui jebol sejak Kamis (30/10) sore. Kejadian ini mengakibatkan lima RT di kawasan tersebut tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter, menimbulkan kerugian material bagi warga setempat.
Artikel Terkait
Prabowo: Selesai Bersaing, Saatnya Kerja untuk Rakyat
Pos Indonesia Berjuang Kirim BLTS ke Aceh di Tengah Banjir dan Sinyal Mati
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Mengintai Libur Natal dan Tahun Baru
Angkasa Pura Gembleng Tim Komunikasi, Tekankan Strategi dan Kecepatan Tanggap