Pengumuman kontroversial Trump ini disampaikan kurang dari satu jam sebelum pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan. Pertemuan kedua pemimpin ini berlangsung dalam rangka forum KTT APEC.
Dalam pernyataannya di media sosial Truth Social, Trump membenarkan perintah uji coba nuklir dengan alasan menjaga keunggulan militer AS. Ia juga menyoroti posisi Rusia dan China dalam hal kepemilikan senjata nuklir.
"Amerika Serikat memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Hal ini telah dicapai, termasuk pembaruan dan renovasi total terhadap senjata yang sudah ada, selama masa jabatan pertama saya. Karena daya rusaknya yang luar biasa, saya SANGAT TIDAK SUKA melakukannya, tetapi tidak punya pilihan!" tulis Trump.
Ia menambahkan, "Rusia berada di posisi kedua, dan China di posisi ketiga, tetapi akan sama dalam waktu 5 tahun." Pernyataan ini semakin memanaskan ketegangan global di bidang perlucutan senjata nuklir.
Artikel Terkait
Kecelakaan Tunggal di Tebet Picu Macet Parah di Tol Dalam Kota
Prabowo Tegaskan Bencana Sumatera Masih Terkendali, Darurat Nasional Belum Diperlukan
CEO Danone Blusukan ke Tapteng, Tinjau Langsung Dampak Banjir dan Longsor
Tragis di Duren Sawit: Wanita Tewas Terpental, Minibus Kabur Usai Tabrak Korban