Proyek JSDP Jakarta: Dampak Kemacetan dan Solusi Rekayasa Lalu Lintas
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui bahwa pelaksanaan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas. Menanggapi hal ini, Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk meminimalisir dampaknya.
Proyek Bawah Tanah dengan Kedalaman Hingga 30 Meter
Setelah meninjau langsung proyek JSDP Zona 1 di Pluit, Jakarta Utara, Pramono Anung menjelaskan bahwa pekerjaan inti proyek ini justru berlangsung di bawah tanah, dengan kedalaman mencapai 20 hingga 30 meter. Penjelasan ini penting untuk meluruskan persepsi publik yang mungkin mengira proyek ini hanya berupa galian jalan konvensional yang langsung mengganggu permukaan.
Komunikasi Publik dan Rekayasa Lalu Lintas
Pemprov DKI berkomitmen untuk melakukan komunikasi publik yang transparan mengenai tujuan strategis JSDP. Bersamaan dengan itu, rekayasa lalu lintas akan diterapkan di titik-titik yang terdampak proyek, sebagaimana kesuksesan penanganan sebelumnya di kawasan Simatupang.
Artikel Terkait
Gus Ipul Nyanyikan Salawat Bersama Anak-anak Korban Longsor Pidie Jaya
Indonesia Gagal Dapatkan Dukungan Global untuk Resolusi Karst di Sidang PBB
Komisaris Utama Petro Energy Divonis 8 Tahun Penjara, Negara Rugi Rp 958,5 Miliar
Irjen Kemnaker Bolos Panggilan KPK, Kasus Sertifikasi K3 Merembet ke 14 Tersangka