Di halaman Kantor Kementerian Kebudayaan Jakarta, aroma khas tempe seolah menggantung di udara. Ini bukan sekadar festival kuliner biasa. Acara bertajuk "Budaya Tempe Goes to UNESCO" digelar dengan satu misi besar: mendorong pengakuan tempe sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia. Di sisi lain, acara ini juga ingin membuka mata masyarakat bahwa tradisi tempe punya nilai yang jauh lebih dalam, bukan cuma soal rasa.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, hadir untuk menegaskan hal itu. Baginya, tempe bukan sekadar lauk.
"Budaya tempe sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kedaulatan pangan. Tempe adalah bagian dari tradisi pangan lokal, pengetahuan tradisional, dan nilai-nilai filosofis yang sudah mengakar di masyarakat," tegasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/12/2025).
Menurut Fadli, warisan ini punya dampak ekonomi yang nyata. Bayangkan, ada sekitar 170.000 komunitas pembuat tempe dan lebih dari 1,5 juta perajin yang menggantungkan hidupnya di sini. Jadi, selain jadi identitas budaya, tempe juga adalah penopang hidup jutaan keluarga.
Nah, di titik inilah ia menyoroti potensi ekonomi budayanya.
Artikel Terkait
Serang Terendam: 21 Desa Porak-Poranda Diterjang Banjir dan Longsor
Rakit Darurat Terbalik, Wagub Aceh Tercebur Saat Tinjau Banjir
Ribuan Jamaah Padati Mbah Priok dalam Malam Dzikir dan Salawat
Bayi Dua Pekan di Gaza Gugur Bukan oleh Peluru, Tapi oleh Dingin yang Menggigit