Groundbreaking di Tapanuli Tengah ini adalah wujud nyata dukungan non-pemerintah yang digalang Kementerian PUPR. Di tahap awal, targetnya adalah membangun 2.600 unit huntap yang tersebar di tiga provinsi. Rinciannya, seribu unit di Aceh, seribu lagi di Sumut, dan enam ratus unit di Sumbar.
Di sisi lain, Tito menilai kerusakan di Tapanuli Tengah terbilang luas dan serius. Makanya, pemerintah terus mendorong kolaborasi yang lebih kuat lagi antar sektor. Harapannya, proses pemulihan bisa lebih cepat dan masif, didukung anggaran pemerintah dan tentu saja, semangat gotong royong masyarakat.
Jelasnya lagi. Intinya, lewat huntap ini, pemerintah berharap warga bisa segera bangkit. Kembali menjalani hidup yang lebih layak dengan rumah yang aman dan berkelanjutan.
Acara hari itu juga dihadiri sejumlah pejabat setempat. Wakil Gubernur Sumut Surya, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, dan Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik turut hadir, berdampingan dengan masyarakat yang nantinya akan menempati huntap tersebut.
Artikel Terkait
Atalia Praratya Singkat Berujar di Bandung: Minta Doanya
Tempe Berlari Menuju UNESCO, Diusung Jadi Warisan Budaya Dunia
BMKG Waspadai Bibit Siklon 93S yang Berpotensi Jadi Badai Tropis Kategori 2
Lari Solidaritas di Lereng Borobudur, Galang Miliaran Rupiah untuk Korban Bencana Sumatera