Cahaya Surya Akhirnya Menyentuh Pulau Sembur, Dongkrak Ekonomi Nelayan

- Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:20 WIB
Cahaya Surya Akhirnya Menyentuh Pulau Sembur, Dongkrak Ekonomi Nelayan

Pulau Sembur diharapkan bisa jadi model yang bisa ditiru di daerah-daerah terpencil lain. Intinya sederhana: dengan energi yang stabil, usaha masyarakat bisa berkembang dan kesejahteraan pun terdongkrak.

Dari sisi Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan hal serupa. Kolaborasi ini intinya mendorong kemandirian, khususnya bagi desa-desa pesisir yang hidup dari ikan.

"Dengan listrik yang tersedia, koperasi desa diharapkan dapat mengembangkan fasilitas cold storage dan produksi es untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil tangkapan nelayan," ungkap Simon.

Manfaatnya sudah langsung terasa. Bantuan diberikan kepada 200 kepala keluarga, yang 90 persennya nelayan. Yang paling mencolok adalah perbedaan drastis dari genset diesel. Listrik dari PLTS bisa menyala 12 hingga 24 jam, bandingkan dengan diesel yang cuma 6 jam. Biayanya pun jauh lebih ringan, hanya sekitar sepertiga dari harga solar.

Program ini memang diprioritaskan untuk desa yang sama sekali belum tersentuh listrik. Targetnya 10.000 desa dari total 80.000 yang masih gelap. Syaratnya, desa tersebut harus sudah punya aktivitas ekonomi yang jalan, agar listrik yang datang bisa langsung dimanfaatkan untuk mendongkrak usaha lokal.

Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan turut mengapresiasi langkah ini. Dia melihat dukungan untuk Kopdes Merah Putih ini sebagai langkah nyata.

"Masih ada 5 ribu titik yang akan dibangun oleh Pertamina. Saya mohon doanya agar hal tersebut bisa terlaksana," tutup Iriawan penuh harap.

Jadi, di sebuah pulau kecil di Batam, cahaya dari panel surya itu bukan cuma menerangi rumah-rumah. Tapi juga masa depan ekonomi warga yang selama ini bergelut dengan keterbatasan.


Halaman:

Komentar