Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah baru-baru ini menjadi sorotan. Pasca bencana banjir dan longsor yang melanda, nasib petani cabai sempat dipertanyakan. Namun, langkah konkret datang dari Mentan Andi Amran Sulaiman. Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, membeli langsung 40 ton cabai dari para petani di sana. Ini bukan sekadar angka. Langkah ini adalah upaya nyata menjaga distribusi dan melindungi penghasilan mereka yang sedang terpuruk.
Yang menarik, pengirimannya dilakukan dengan cepat. Sebanyak 15 ton dari total itu langsung diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Dari Bandara Rembele, cabai-cabai segar itu meluncur menuju Halim Perdanakusuma. Penggunaan pesawat militer untuk mengangkut komoditas pertanian ini punya cerita sendiri.
Amran menjelaskan, ini adalah wujud kehadiran negara. Tujuannya jelas: meredam kerugian petani dan memastikan panen mereka tidak terbuang. "Pesan saya satu. Jangan merugikan petani kita. Kalau perlu, naikkan harganya. Supaya petani untung. Yang penting, jangan rugi," tegas Amran, Kamis lalu.
Rupanya, ide ini berawal dari arahan Presiden Prabowo Subianto. Beliau meminta agar pesawat Hercules dan helikopter yang mengangkut bantuan logistik ke Aceh, tidak pulang dengan kosong. "Ini pesawat bolak-balik ke Aceh, angkut bantuan dari pemerintah, maupun bantuan dari saudara-saudara kita. Jadi pulangnya kosong," ujar Amran. Maka, dimanfaatkanlah ruang kosong itu untuk membawa pulang hasil bumi petani setempat.
Artikel Terkait
Korban Tewas Banjir dan Longsor Sumbar-Sumut-Aceh Bertambah Jadi 1.068 Jiwa
Ombudsman Banten Selamatkan Kerugian Masyarakat Capai Rp 135 Miliar dalam Lima Tahun
ASN Bisa Kerja Fleksibel Tiga Hari di Akhir 2025, Ini Aturan Mainnya
Tahun Baru 2026 di Jakarta: Sederhana, Penuh Doa, dan Tetap Menyala