Di Jakarta, penyalurannya dikelola bersama pedagang di Pusat Informasi Pasar Kramat Jati (PIKJ). Koordinasi ini penting agar cabai sampai ke tangan konsumen dengan lancar.
Amran punya filosofi sederhana dalam kebijakan distribusi ini. Ia ingin seluruh mata rantai, dari hulu ke hilir, berjalan seimbang. Tidak ada pihak yang dirugikan. "Kita ingin semua tersenyum. Petani tersenyum, pedagang tersenyum, dan konsumen tersenyum karena harga tetap stabil. Jangan ada berteriak salah satunya," paparnya.
Pada akhirnya, langkah ini lebih dari sekadar transaksi. Ini adalah pernyataan komitmen. Pemerintah berusaha menjaga stabilitas harga di tingkat petani, menyerap panen, dan menunjukkan taringnya dalam situasi darurat. Kehadiran negara, dalam bentuk yang paling riil, coba diwujudkan di tengah lumpur sisa bencana.
Artikel Terkait
Hujan Guyur Aksi Nelayan, Polisi Bagikan Roti dan Air Mineral
Husni Desak KIP-PIP Dipercepat untuk Pelajar Korban Bencana
Buruh Serang Serukan Kenaikan UMK 12 Persen di Depan Pendopo Bupati
27 Wilayah di Sumatera Masih Darurat, Korban Tewas Lampaui 1.000 Jiwa