Tapi, tampaknya jalan menuju meja perundingan masih terjal. Presiden Volodymyr Zelensky dengan gamblang mengakui bahwa perbedaan pendapat masih besar, terutama menyangkut wilayah mana saja yang harus diserahkan.
Masalahnya rumit. Usulan awal dari Washington yang konon disusun tanpa berkonsultasi dengan sekutu Eropa Ukraina bisa dibilang cukup berat untuk Kyiv. Intinya, Ukraina harus menarik diri dari Donetsk timur. Dan secara de facto, Amerika Serikat akan mengakui Donetsk, Krimea, dan Lugansk sebagai bagian dari Rusia.
Menanggapi perkembangan di Berlin, Kremlin punya respons yang singkat: mereka menunggu. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia sedang menanti informasi dari AS tentang hasil pembicaraan tersebut.
“Kami berharap, segera setelah mereka siap, rekan-rekan Amerika kami akan memberi tahu kami tentang hasil kerja mereka dengan Ukraina dan Eropa,” kata Peskov kepada para wartawan.
Klaim teritorial Rusia sendiri bukan hal baru. Sudah sejak September 2022, Moskow secara resmi menyatakan telah mencaplok empat wilayah: Zaporizhzhia, Donetsk, Lugansk, dan Kherson. Meski kenyataannya, kendali militer penuh atas keempatnya belum sepenuhnya berada di tangan Rusia. Situasinya masih berdarah-darah dan berubah-ubah di lapangan.
Artikel Terkait
Karyawati Toko Material Diam-diam Jual Semen, Rugikan Bos Rp1,2 Miliar
Ibu di Klaten Tewas Usai Dua Kendaraan Kabur dari TKP
Jalan KKA Kembali Dilalui, Koneksi Aceh Utara-Bener Meriah Tersambung
Malam Mencekam di Klaten: Dimas Dikejar dan Dibacok Empat Begal