Dari puncaknya, abu vulkanik terlontar ke udara. Sayangnya, cuaca yang kurang bersahabat membuat ketinggian sebaran abu itu tak bisa dipastikan secara visual. Kabut dan awan menutupi pandangan.
Status gunung itu sendiri masih bertahan di Level II atau waspada. Imbauan pun dikeluarkan. Masyarakat diminta untuk benar-benar menjauhi radius 3 kilometer dari kawah. Aktivitas apa pun di zona itu sangat tidak disarankan.
Di sisi lain, ancaman lain juga mengintai. Warga diharap waspada terhadap aliran sungai yang berpotensi membawa banjir lahar dingin pasca-erupsi. Tak lupa, penggunaan masker sangat direkomendasikan untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik yang mungkin beterbangan.
Jadi, bagi yang tinggal di lereng atau kaki Marapi, tetap siaga dan patuhi imbauan dari pihak berwenang. Keadaan bisa berubah kapan saja.
Artikel Terkait
Pratikno: Huntara Jadi Prioritas Utama Pasca-Banjir di Tiga Provinsi
600 Tenaga Medis Diterjunkan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar Secara Bergilir
KemenImipas Borong Dua Penghargaan Keterbukaan Informasi di Tahun Perdananya
Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo, Dua Tewas Diduga Akibat Rem Blong