Suara keras itu awalnya dikira berasal dari bengkel kayu. Sophia Holman, mahasiswi Universitas Brown, sedang mencari ruang kosong untuk belajar di gedung teknik kampusnya ketika suara itu pecah. Tapi kemudian, ia melihat seseorang berlari panik melewatinya dan naluri menyuruhnya untuk melakukan hal yang sama. Ia pun ikut berlari.
Menurut keterangannya, Holman berlari sejauh satu blok ke arah timur sebelum akhirnya menelepon polisi. Respon dari aparat kampus, katanya, datang dengan cepat. Namun begitu, suasana mencekam masih terasa. "Semua orang cukup tegang," ujarnya.
Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Sabtu malam (13/12) waktu setempat. Dua orang dilaporkan tewas, sementara delapan lainnya mengalami luka-luka. Hingga berita ini diturunkan, pelaku penembakan masih buron.
Artikel Terkait
Drone Serang Rumah Sakit Militer di Sudan, Tujuh Warga Sipil Tewas
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Perairan Sabang, BMKG: Data Masih Bisa Berubah
Gudang Kosmetik dan Obat di Bogor Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar
Verifikasi Ungkap Fakta di Balik Angka Korban Banjir Sumatera