Suara keras itu awalnya dikira berasal dari bengkel kayu. Sophia Holman, mahasiswi Universitas Brown, sedang mencari ruang kosong untuk belajar di gedung teknik kampusnya ketika suara itu pecah. Tapi kemudian, ia melihat seseorang berlari panik melewatinya dan naluri menyuruhnya untuk melakukan hal yang sama. Ia pun ikut berlari.
Menurut keterangannya, Holman berlari sejauh satu blok ke arah timur sebelum akhirnya menelepon polisi. Respon dari aparat kampus, katanya, datang dengan cepat. Namun begitu, suasana mencekam masih terasa. "Semua orang cukup tegang," ujarnya.
Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Sabtu malam (13/12) waktu setempat. Dua orang dilaporkan tewas, sementara delapan lainnya mengalami luka-luka. Hingga berita ini diturunkan, pelaku penembakan masih buron.
Artikel Terkait
Menteri Koperasi Ingatkan: Digitalisasi Koperasi Jangan Abaikan Pijakan Hukum
Resbob Kembali Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Ujaran Rasis
DIY Tuntaskan Badan Hukum Seluruh Koperasi Desa dan Kelurahan
Pemilik Gedung Terra Drone Diperiksa Pekan Depan, Diduga Simpan Baterai Drone di Ruang Sempit