Ada beberapa kabar baik yang dia sampaikan. Layanan BPJS Kesehatan akan digratiskan bagi korban bencana, begitu pula layanan sertifikasi tanah dari BPN. Pelayanan kesehatan di lapangan juga dijanjikan tetap maksimal.
Secara total, MPR menyalurkan 15 ribu paket bantuan untuk tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Masing-masing dapat jatah 5.000 paket. Khusus untuk Aceh, pembagiannya rinci: 2.000 paket untuk Aceh Utara, 2.000 untuk Aceh Tamiang, dan 1.000 paket dikirim ke Aceh Timur.
Isi paketnya beragam, mencakup kebutuhan mendesak. Mulai dari susu, gula, mi instan, minyak goreng, hingga popok bayi, pembalut, dan obat-obatan ringan seperti balsem dan minyak kayu putih.
“Bantuan ini memang masih terbatas,” aku Muzani. “Tapi yang paling penting adalah perhatian Presiden Prabowo yang begitu fokus untuk segera memulihkan kehidupan masyarakat agar bisa kembali seperti sedia kala.”
Dalam kesempatan itu, dia juga mengapresiasi kerja keras semua pihak. TNI, Polri, BNPB, Kemensos, relawan, hingga lembaga sosial dan perorangan. Semuanya menunjukkan semangat gotong royong yang masih kuat.
“Kami berbangga,” katanya menutup pembicaraan. “Bahwa kegotongroyongan dan sifat penolong bagi kita bangsa Indonesia tidak pernah pudar. Itulah kebanggaan kita, warisan yang harus kita pertahankan.”
Dalam kunjungan kerjanya ke Aceh, Muzani tidak sendirian. Dia didampingi sejumlah pejabat, seperti Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, Wamenkes Benny Oktavianus, serta beberapa anggota MPR lainnya.
Artikel Terkait
BMKG Catat 40.000 Gempa Sepanjang 2025, Hanya 24 yang Merusak
Pratikno: Huntara Jadi Prioritas Utama Pasca-Banjir di Tiga Provinsi
600 Tenaga Medis Diterjunkan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar Secara Bergilir
KemenImipas Borong Dua Penghargaan Keterbukaan Informasi di Tahun Perdananya