Bripka Erwin: Dari Pulau Terpencil, Lahirkan Nelayan Mandiri dan Ekonomi Berdikari

- Rabu, 10 Desember 2025 | 14:50 WIB
Bripka Erwin: Dari Pulau Terpencil, Lahirkan Nelayan Mandiri dan Ekonomi Berdikari

Program itu terus berkembang. Ia bahkan membantu nelayan memenuhi kebutuhan alat tangkap dan kapal. "Jadi kita bekerja sama dengan perbankan membantu nelayan-nelayan, kita sebagai penanggung jawabnya. Sampai ada 8 nelayan yang kita bantu memiliki kapal sendiri untuk mereka melaut," katanya.

Tak cuma itu. Erwin juga berupaya membebaskan nelayan dari ketergantungan pada tauke. Ia mendorong harga jual yang lebih menguntungkan untuk mereka. "Sistemnya kita permudah dan tidak terkunci lagi (tauke)," tegasnya.

Ada juga program budi daya rumput laut. Sayangnya, cuaca tak bersahabat. "Waktu itu sudah lumayan banyak sudah sampai puluhan ton juga. Kita kembangkan rumput lautnya kita buat kelompok-kelompok masyarakat. Saya sudah siapkan juga pemasarannya. Pada saat itu masuk musim hujan, itu pulau sangat rentan. Ketika hari hujan lebat, intensitas tinggi hujannya banjir di hulu sungai kapuas itu, itu air bahnya nyampe ke Pulau Pelapis itu," kenangnya.

"Jadi rumput laut ini pada mati, tapi tidak terpengaruh pada ikan, lobster, yang sudah kita uji coba itu tidak berpengaruh," sambung dia.

Persoalan lain yang ia perjuangkan adalah ketersediaan BBM bersubsidi. Menurutnya, warga Karimata belum pernah merasakannya. Ia siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan nelayan di sana.

Untuk menjaga kualitas hasil tangkapan, Erwin membangun freshmart tempat penyimpanan dan penjualan. Selama ini, mencari es batu di Karimata itu sulit. "Saya membuat di sana, es batunya itu produksi di sana secara cepat dengan alat-alat terbaru untuk mempermudah nelayan di sana supaya tidak jauh-jauh lagi mencari es untuk mengawetkan ikan-ikannya," jelasnya.

Prinsipnya sederhana: hasil ekonomi dari sumber alam Karimata harus kembali ke masyarakat setempat. Selama ini, menurutnya, hampir 80-90% justru mengalir ke daerah lain.

Upayanya membuahkan hasil. Nilai ekonomis budidaya meningkat, lapangan kerja terbuka. "Kita juga membuka lapangan pekerjaan masyarakat," ucapnya.

Lalu, dari mana dananya? Awalnya, dari kantong pribadi Erwin sendiri. Lambat laun, ia menggandeng rekan-rekan yang punya komitmen sama untuk membantu warga. "Jadi kita kolaborasi untuk pendanaannya dan pengembangan lain-lain," imbuhnya. Sebuah kerja keras yang dimulai dari niat, dan sedikit keberanian.


Halaman:

Komentar