Di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berbicara blak-blakan. Topiknya berat: korupsi dan moral bangsa yang ia nilai kian merosot. Seminar Nasional Refleksi Hari Anti Korupsi Sedunia itu digelar Selasa lalu, menjadi panggung bagi Hasto untuk menyampaikan kegelisahannya.
Pidatonya membuka lembaran sejarah. Ia mengingatkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) justru lahir di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri. "KPK dibentuk dalam suatu konsideran ketika aparat penegak hukum masih dikuasai oleh penguasa," ujarnya, menjelaskan konteks kelahiran lembaga antirasuah itu.
Nah, dari situ pembicaraannya mengalir ke sebuah buku. Judulnya 'How Democracies Die' karya Steven Levitsky. Menurut Hasto, buku itu menggambarkan dengan jelas bagaimana rezim otoriter biasanya terbentuk.
Buku itu, katanya, ia dapatkan dari Mas Sukidi, seorang pemikir Islam kebangsaan yang besar dalam kultur Muhammadiyah. Dari bacaan itulah ia makin yakin bahwa krisis kerap jadi pintu masuk bagi pemusatan kekuasaan.
Artikel Terkait
Puan dan Anindya Bahas Revisi UU Kadin untuk Lindungi Pengusaha hingga UMKM
Bu Titi Ajak Warga Lampung Pererat Silaturahmi, Bantu Korban Bencana
Gedung Terra Drode di Cempaka Baru Ludes Dilahap Api, 28 Unit Damkar Dikerahkan
Mantan Menteri Perekonomian Kuba Divonis Seumur Hidup atas Kasus Spionase