Pemulihan Infrastruktur Aceh Digenjot, Targetkan Normalisasi Pertengahan Desember

- Senin, 08 Desember 2025 | 12:15 WIB
Pemulihan Infrastruktur Aceh Digenjot, Targetkan Normalisasi Pertengahan Desember

Banjir dan longsor yang melanda Aceh belum lama ini memang menyisakan pekerjaan rumah yang besar. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pun kini fokus menangani darurat infrastruktur di sana. Upaya mereka terutama dipusatkan untuk membuka kembali jalan dan jembatan nasional yang putus, sekaligus menyediakan sarana darurat buat warga yang terdampak.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan semua personel teknis di lapangan tetap siaga. Tujuannya jelas: memulihkan akses bagi masyarakat dan jalur distribusi logistik yang vital.

“Kami memastikan pemulihan akses utama di Aceh menjadi prioritas. Tim di lapangan bergerak maksimal, termasuk pemasangan jembatan bailey dan pembersihan material longsoran,” ujar Dody dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/12/2025).

Menurut data yang ada, bencana ini mengakibatkan kerusakan di 477 titik. Mayoritas adalah banjir tanggul kritis yang mencapai 143 titik, disusul longsor di 46 titik, dan banjir akibat tanggul jebol di 36 titik. Sampai saat ini, kata Dody, penanganan darurat yang dilakukan oleh Balai dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian PU sudah mencapai 48,34%.

Kerusakan serius juga terjadi pada 30 ruas jalan nasional dan 15 jembatan nasional. Ada kabar baik, beberapa akses seperti jalur Banda Aceh-Meureudu dan Lhokseumawe-Langsa sudah bisa dilalui lagi. Begitu pula rute Kuala Simpang menuju perbatasan Sumatera Utara.

Tapi, jangan dikira semua sudah lancar. Beberapa jalur masih terputus total. Targetnya, pemulihan bertahap ini diharapkan selesai sekitar pertengahan Desember 2025.

Untuk menangani ruas yang putus, pemasangan jembatan bailey jadi solusi cepat. Lokasinya tersebar, mulai dari Teupin Mane, Alue Kulus, sampai ke Timang Gajah. “Material sebagian telah tersedia di lokasi dan sisanya sedang dalam proses mobilisasi menuju Aceh,” ungkapnya.


Halaman:

Komentar