Dindingnya bolong, atapnya bocor, dan kayu-kayunya sudah lapuk dimakan usia. Itulah kondisi rumah Kanapiah (52) di Kampung Turus Elor, Lebak, Banten, yang nyaris roboh. Melihat keadaan itu, tetangga-tetangganya tak bisa tinggal diam.
Mereka kompak bergerak. Atas inisiatif warga setempat, mereka pun iuran untuk memperbaiki rumah sang janda. "Kami kumpulkan bantuan seikhlasnya, baik kayu, bambu, maupun uang," ujar Saen, salah seorang warga.
Ia melanjutkan dengan nada lega, "Alhamdulillah sampai sekarang terkumpul lebih dari Rp 6 juta."
Bagi Saen dan warga lain, ini soal keselamatan. Mereka khawatir kalau dibiarkan, rumah itu bisa runtuh dan menimpa Kanapiah beserta keenam anaknya. Tindakan ini murni bentuk kepedulian.
"Selain soal kebersamaan, ini bentuk kepedulian kepada tetangga yang hidupnya kurang mampu," tambahnya. "Kami saling bantu semampunya."
Namun begitu, usaha warga ini punya batas. Mereka berharap pemerintah turun tangan, karena perbaikan swadaya belum tentu memenuhi standar rumah layak huni. "Kalau pemerintah mau ikut membantu, kami sangat terbuka," harap Saen.
Di sisi lain, Kanapiah sendiri sudah dua puluh tahun bertahan di rumah itu. Suaminya, yang dulu jadi tulang punggung, telah meninggal dunia beberapa tahun silam.
Artikel Terkait
Bayi Baru Lahir Ditemukan Tewas di Tas Hijau, Toilet Stasiun Citayam Berubah Mencekam
Prabowo Tanya Ada WC-nya? Saat BNPB Paparkan Huntara Rp 30 Juta
Prabowo Tanya Aramco, Maruli Jelaskan Strategi Darurat Perbaiki 318 Jembatan
Serangan Drone di Kalogi: Taman Kanak-Kanak dan Rumah Sakit Jadi Sasaran, 79 Tewas