Pekan lalu, Desa Gedumbak di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, nyaris lenyap dari peta. Disapu banjir bandang yang datang tiba-tiba, pemandangan di sana kini sungguh memilukan. Hampir semua rumah warga luluh lantak.
Dari sekitar empat ratus unit rumah yang sebelumnya berdiri, kini hanya tersisa 41 unit yang masih bisa dikenali bekas-bekasnya. Sisanya, rata dengan tanah.
Anggota DPD asal Aceh, Sudirman Haji Uma, menggambarkan kehancuran itu dengan nada berat. Ia sudah melihat langsung kondisi desa dua hari setelah bencana.
Begitu ia menuturkan keprihatinannya.
Yang membuat pemandangan semakin suram adalah lautan kayu. Kayu-kayu beragam ukuran itu menumpuk di mana-mana, dibawa arus deras dari arah hulu. Di beberapa titik, tumpukannya hampir setinggi atap rumah yang masih tersisa. Menurut penuturan tokoh masyarakat setempat kepada Haji Uma, areal seluas 150 hektare kini dipenuhi kayu gelondongan.
Artikel Terkait
Bayi Baru Lahir Ditemukan Tewas di Tas Hijau, Toilet Stasiun Citayam Berubah Mencekam
Prabowo Tanya Ada WC-nya? Saat BNPB Paparkan Huntara Rp 30 Juta
Prabowo Tanya Aramco, Maruli Jelaskan Strategi Darurat Perbaiki 318 Jembatan
Serangan Drone di Kalogi: Taman Kanak-Kanak dan Rumah Sakit Jadi Sasaran, 79 Tewas