Kondisi ini memperparah trauma dan menghambat pencarian.
jelas Haji Uma lagi.
Kehidupan di Gedumbak benar-benar lumpuh. Listrik padam total, jalan-jalan rusak parah, dan akses air bersih pun terputus. Tenda pengungsian yang ada dilaporkan tak mencukupi untuk menampung semua korban. Dampaknya mulai terasa pada kesehatan; banyak warga yang mengeluh gatal-gatal akibat terpaksa menggunakan air yang tak layak.
Melihat tingkat kehancuran yang begitu masif, Haji Uma pesimistis pemulihan akan berjalan cepat. Menurut perkiraannya, butuh waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai satu dekade, untuk membangun kembali desa yang hancur itu.
Artikel Terkait
Bayi Baru Lahir Ditemukan Tewas di Tas Hijau, Toilet Stasiun Citayam Berubah Mencekam
Prabowo Tanya Ada WC-nya? Saat BNPB Paparkan Huntara Rp 30 Juta
Prabowo Tanya Aramco, Maruli Jelaskan Strategi Darurat Perbaiki 318 Jembatan
Serangan Drone di Kalogi: Taman Kanak-Kanak dan Rumah Sakit Jadi Sasaran, 79 Tewas