Hampir tak ada yang tersisa. Pekan lalu, banjir bandang yang ganas menyapu Desa Sekumur di Aceh Tamiang. Yang tertinggal hanyalah sebuah masjid, berdiri sendirian di tengah hamparan puing dan tumpukan kayu beraneka ukuran. Sebuah pemandangan yang sukar dipercaya.
Menurut sejumlah saksi, air saat itu begitu tinggi, hampir menyentuh atap masjid. Beberapa warga bahkan terpaksa bertahan di atas gundukan kayu, dengan ketinggian yang nyaris setara dengan tempat ibadah itu. Di sekelilingnya, kosong melompong. Tak terlihat lagi bangunan rumah atau tanda-tanda kehidupan lainnya. Desa itu seolah lenyap ditelan bumi.
Seorang warga, Hendra, menggambarkan betapa cepatnya bencana itu terjadi.
"Rumah warga hilang terbawa banjir dengan ketinggian air diperkirakan mencapai 7 hingga 10 meter, Desa Sekumur lenyap dalam sekejap, hanya tersisa masjid," ujarnya pada Sabtu (6/12).
Artikel Terkait
Mualem: Mereka Bukan Mati karena Banjir, Tapi Kelaparan
Anggaran Rp 1,5 Miliar Disetujui, RSUP M Djamil Padang Segera Dapat Sumur Bor
Bahlil Usul Koalisi Permanen, NasDem Sambut dengan Sinyal Solid
Surat PBNU Nomor 4799 Dikritik, Dinilai Cacat Hukum dan Otoritas