Pernyataan itu disampaikan usai ia berziarah ke makam pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari. Ritual penghormatan itu seolah membuka rangkaian kunjungannya hari itu.
Undangan untuk pertemuan ini sendiri ditandatangani langsung oleh Pengasuh PP Tebuireng, KH Abdul Hakim Machfudz atau Gus Kikin. Pertemuannya berlangsung tertutup, jauh dari keramaian dan sorotan kamera.
Meski tertutup, pantauan di lokasi menunjukkan suasana yang khidmat. Tampak sejumlah wajah-wajah sepuh Nahdlatul Ulama hadir memenuhi undangan. Mantan Ketum PBNU KH Said Aqil Sirodj ada di sana. Juga Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Anwar Mansyur, dan Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso KH Nurul Huda Djazuli. Kehadiran mereka memberi kesan betapa pentingnya agenda ini.
Gus Yahya sendiri tiba di kompleks pesantren yang terletak di Desa Cukir itu sekitar pukul setengah dua belas siang. Langkahnya tak berlama-lama di pelataran. Begitu turun dari kendaraan, ia langsung menuju area pemakaman para masyayikh di belakang pesantren. Sebuah permulaan yang penuh makna sebelum duduk bersama dalam keheningan ruang silaturahmi.
Artikel Terkait
Cahaya Kembali Menyapa Palembayan, Warga Mulai Bernapas Lega
Warung Mie Aceh di Bogor Sediakan Makan Gratis untuk Mahasiswa Korban Bencana
Tragedi Berdarah di Saulville: 11 Tewas dalam Penyerbuan Brutal ke Hostel
Warung Mie Aceh di Bogor Buka Dapur untuk Mahasiswa Korban Bencana