Nah, dalam latihan terbaru ini, unit-unit angkatan laut disebutkan telah "mengeluarkan peringatan" kepada kapal-kapal AS di sana. Mereka menyampaikan pesan yang tegas.
Tapi isi pesannya apa? Itu tidak dijelaskan lebih rinci. Sampai saat berita ini ditulis, pihak militer AS di Teluk juga belum memberikan tanggapan atau komentar apa pun.
Di sisi lain, media pemerintah Iran lainnya menyoroti aspek teknologi latihan. Mereka menyebut IRGC mengerahkan sistem pertahanan udara yang beroperasi dalam kondisi perang elektronik. Sistem ini diklaim mampu mendeteksi target udara dan laut dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.
Kawasan tempat latihan digelar memang bukan sembarangan. Teluk dan Selat Hormuz yang strategis gerbang menuju Laut Oman adalah urat nadi minyak dunia. Sekitar 20 persen ekspor minyak global melewati jalur sempit ini setiap tahunnya. Jadi, setiap gelombang yang timbul di sini, dampaknya terasa jauh.
Artikel Terkait
Puan Maharani: Status Bencana Nasional untuk Banjir Sumatera Tunggu Kajian Presiden
Satu RT di Pluit Masih Terendam, Banjir Rob Diprediksi Berlanjut hingga 10 Desember
Satgas PKH Selidiki Kaitan Longsor dan Banjir Bandang dengan Kerusakan Hutan di Sumatera
Bantuan Kemensos Genjot Distribusi Logistik ke 10 Titik Banjir Aceh