Muhari menambahkan, perbaikan juga berlangsung di titik lain. "Perbaikan jembatan di Batang Toru Tapsel yang hubungkan Tapsel dan Tapteng kota Sibolga juga bertahap bisa dilalui," sambungnya.
Namun begitu, situasi di lapangan masih terbilang berat. Korban jiwa dari bencana ini tercatat mencapai 311 orang. Angka yang sungguh memilukan. Belum lagi 127 orang lainnya masih dinyatakan hilang, sementara sekitar 40 ribu jiwa terpaksa mengungsi meninggalkan rumah mereka.
Untuk mengatasi keterbatasan jalur darat, operasi distribusi logistik lewat udara masih terus dioptimalkan. Saat ini, setidaknya tujuh helikopter dikerahkan untuk menjangkau daerah-daerah yang masih sulit dijangkau.
Di sisi lain, upaya menaklukkan cuaca ekstrem juga tak berhenti. BNPB mengungkapkan bahwa operasi modifikasi cuaca telah berjalan sejak 27 November lalu. Operasi ini dilakukan secara maraton selama 24 jam non-stop, dengan menggunakan sekitar 20 ton bahan semai untuk mengurangi curah hujan di wilayah terdampak.
Artikel Terkait
Mendagri Tito Desak Digitalisasi Bansos: Data Bergerak, Bantuan Harus Tepat Sasaran
Menteri Perhutanan Siap Dievaluasi Usai Kritik Pedas DPR Soal Banjir Sumatera
Titiek Soeharto Murka, Tunjukkan Bukti Penebangan Liar Usai Bencana
Tabrak Hingga Tewas di Rawamangun, Mobil Tak Berbelok Malah Gas Polos