Kondisi di sejumlah wilayah yang dilanda banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat benar-benar memilukan. Begitulah gambaran yang disampaikan Marwan Dasopang, Ketua Komisi VIII DPR RI. Akses yang terputus total membuat proses evakuasi, bahkan untuk korban meninggal sekalipun, terhambat sangat parah.
"Kita belum bisa mengevakuasi mayat. Masih banyak mobil yang tertimbun. Masih ada mobil. Itu manusia semua di situ belum terjamah,"
kata Marwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu lalu. Suaranya terdengar berat.
Menurutnya, kendala utama saat ini adalah distribusi bantuan. Banyak jalan nasional yang rusak atau hilang sama sekali, memutus akses ke titik-titik terdampak. Akibatnya, tim relawan dan logistik kesulitan masuk.
"Masih ada beberapa lokasi yang agak jauh dan terisolir. Kebutuhan bantuan dari sisi kapasitas sebetulnya untuk darurat sudah memadai. Tapi menyalurkan itu tidak mudah juga untuk berbagai lokasi,"
ujarnya lagi.
Ia lantas mengulangi desakannya yang sudah disampaikan sejak awal: perlunya status darurat nasional. Tanpa itu, koordinasi penanganan bakal terus tersendat. "Karena itu dari awal saya sebagai Ketua Komisi VIII sebetulnya sudah meminta dibuatkan status darurat nasional. Supaya semua pihak pemerintahan bisa turut serta. Kalau seperti ini besarnya kejadian bencana, BNPB kemudian Kemensos itu tidak cukup kuat,"
Artikel Terkait
Kapolri: Buruh Sejahtera, Indonesia Maju
Cemar Cesium-137 di Cikande: Warga Kembali, Pembersihan Belum Usai
Prabowo Siap Sambut Wang Huning, Diplomasi Parlemen Jadi Fokus Utama
Puan Maharani Buka Suara soal Status Bencana di Sumatera