Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, National Future Learning Forum 2025 dibuka dengan sebuah pesan penting. Wakil Menteri PANRB, Purwadi Arianto, yang hadir dalam forum itu, menyampaikan apresiasinya. Baginya, acara ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan momentum krusial untuk membangun ekosistem belajar bagi Aparatur Sipil Negara yang lebih maju dan kolaboratif.
Dunia berubah dengan cepat, dan birokrasi tak boleh ketinggalan. Purwadi menegaskan hal itu dalam sambutannya. Pola pembelajaran yang kaku dan terpisah-pisah sudah tak lagi relevan. Yang dibutuhkan sekarang adalah kelincahan.
"Kita membutuhkan learning ekosistem yang kuat, terbuka, dan kolaboratif," ujarnya.
"Kita perlu mempertemukan pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan para praktisi pembelajaran agar saling melengkapi dan menguatkan."
Pernyataan itu disampaikannya secara tertulis, Rabu (3/12/2025), saat forum berlangsung.
Lalu, bagaimana ekosistem itu dibentuk? Purwadi membeberkan peran kunci masing-masing lembaga. Lembaga Administrasi Negara (LAN) akan bertindak sebagai pusat keunggulan untuk menyusun standar dan metodologi. Sementara itu, Kementerian PANRB akan menjadi penjaga kebijakan, memastikan pengembangan kompetensi ASN sejalan dengan agenda besar reformasi birokrasi.
Di sisi lain, ia juga menyoroti sebuah pencapaian. Posisi Indonesia dalam Blavatnik Index of Public Administration ternyata cukup membanggakan, dengan skor sekitar 0,61 dan menempati peringkat kedua tertinggi di ASEAN. Ini menunjukkan fondasi tata kelola kita yang kuat.
Tapi, kata Purwadi, jangan cepat berpuas diri.
"Capaian ini harus diikuti peningkatan profesionalisme, etos kerja, dan budaya layanan yang konsisten," tegasnya.
Artikel Terkait
Wakapolri Temui Istri Bupati yang Menangis Haru di Tengah Banjir Aceh Tamiang
Kapolri: Buruh Sejahtera, Indonesia Maju
Cemar Cesium-137 di Cikande: Warga Kembali, Pembersihan Belum Usai
Prabowo Siap Sambut Wang Huning, Diplomasi Parlemen Jadi Fokus Utama