Desakan agar pemerintah menetapkan status bencana nasional untuk wilayah utara Sumatera terus bergulir. Namun, di lapangan, aksi solidaritas sudah bergerak lebih dulu. Masyarakat, dengan caranya sendiri, bahu-membahu mengulurkan tangan untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Di media sosial, galang dana yang digerakkan sejumlah publik figur ramai diperbincangkan. Hasilnya? Sungguh luar biasa. Ini jelas menunjukkan betapa tingginya rasa kepedulian kita terhadap saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah.
Ambil contoh Ferry Irwandi. Konten kreator itu bersama masyarakat berhasil mengumpulkan dana fantastis: Rp 10,3 miliar hanya dalam sehari!
"Target awal kami cuma Rp 1 miliar. Nyatanya, respons masyarakat luar biasa dan melampaui ekspektasi," ujar Ferry, seperti dikutip dari pemberitaan.
Di sisi lain, pemerintah pun tak tinggal diam. Setelah lebih dari seminggu bencana menerjang, bantuan senilai Rp 75 miliar akhirnya digelontorkan melalui Kementerian Pertanian. Bantuan berupa sembako pokok beras, minyak goreng, sampai popok itu akan segera didistribusikan.
Bantuan pemerintah ini menyusul kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke lokasi terdampak awal pekan ini. Meski begitu, sampai berita ini diturunkan, status bencana nasional untuk ketiga provinsi itu belum juga ditetapkan.
Namun begitu, Prabowo telah meminta semua pihak bersatu membantu meringankan beban korban. Selain logistik, relawan, dan tenaga medis, sejumlah menteri juga mulai bergerak melakukan evaluasi. Mereka ingin menyelidiki akar penyebab bencana ini.
Kementerian ATR/BPN, misalnya, akan meninjau ulang tata ruang di wilayah-wilayah yang terdampak. Langkah ini diambil untuk memitigasi risiko serupa di masa depan.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menegaskan, "Begitu tahap tanggap darurat selesai, evaluasi tata ruang akan segera kami lakukan. Area yang tidak sesuai dengan pola ruang akan kami benahi."
Sementara itu, dari kementerian lain, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyoroti soal pertambangan. Ia berjanji akan melakukan evaluasi total terhadap perizinan tambang di Sumatera.
Artikel Terkait
Sri Lanka Terjangkit Duka: Korban Siklon Ditwah Tembus 465 Jiwa, Biaya Rekonstruksi Capai Rp 100 Triliun
28 Perusahaan Tambang di Banten Terancam Jerat Hukum Gagal Reklamasi
Wakapolri Pimpin Apel Ojol di Lampung, Awali dengan Doa untuk Korban Bencana Sumatera
Gus Ipul Soroti Nasib Penyandang Disabilitas di Tengah Bencana Sumatera