Di bawah terik matahari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah meletakkan batu pertama untuk sebuah proyek yang diharapkannya bakal mengubah ekonomi warga setempat. Acara peletakan batu pertama itu bukan sekadar seremoni belaka. Menurut Farida, ini adalah tonggak penting untuk membangun kemandirian desa.
“Saya pastikan, kegiatan ini sebuah tonggak penting dalam mempercepat penguatan ekonomi masyarakat desa,” tegasnya, Selasa (2/12) lalu.
Fokus utamanya adalah pembangunan gerai dan yang tak kalah vital pergudangan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Gudang inilah yang nantinya akan dimaksimalkan untuk menampung berbagai produk unggulan dari desa.
Bayangkan skemanya. Petani bisa menjual gabah mereka langsung ke Kopdes. Di sini, gabah itu akan dikeringkan, digiling, lalu dijual kembali ke masyarakat sekitar.
“Dampaknya, masyarakat bisa menikmati harga beras yang tidak terlalu mahal dan tidak perlu beli dari luar,” papar Farida.
Harapannya jelas: ketahanan pangan di Desa Bontomate’ne ini jadi lebih berdaulat. Mandiri, pada akhirnya.
Farida tak lupa mengapresiasi langkah cepat semua pihak yang terlibat. Ia berharap pembangunan fisik ini juga melibatkan tenaga kerja dari warga sekitar, membuka rekrutmen baru. Dengan begitu, perekonomian desa bisa berkembang pesat lewat pemanfaatan potensi lokal yang sudah ada.
Lebih dari sekadar tempat transaksi, Kopdes Merah Putih ini dirancang sebagai offtaker penyerap hasil bumi masyarakat. Produk olahan koperasi nantinya akan dikembalikan dan dijual ke warga. Keuntungannya? Akan dibagikan lagi sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) di akhir tahun untuk para anggota.
Artikel Terkait
Armada Tangki BBM Berdatangan, Pasokan Energi di Daerah Bencana Sumatra Mulai Pulih
Gubernur Andra Soni Tinjau Jalan Huntap dan Perbaikan RTLH di Pandeglang
Warga Bogor Panjatkan Doa Khidmat untuk Korban Bencana di Tiga Provinsi
IMstitute dan MR D.I.Y. Kolaborasi Perkuat Jaringan Guru Jelang Hari Guru Nasional