"Kedepannya kita juga akan evaluasi, nanti tentu kita akan duduk juga bersama BPD Bali, dengan OJK, BI, termasuk dengan Jamkrida untuk pengembangan ke depan ini. Kalau sekarang 100 bagaimana dampaknya, kalau ternyata memberikan dampak yang cukup besar mungkin kita akan tambah platform lagi,"
ucapnya lebih lanjut.
Di sisi lain, Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, AA. Ngurah Raka Sukadana, menekankan bahwa masalah permodalan adalah hal yang paling krusial bagi UMKM. Itulah mengapa program seperti Sidi Kumbara digulirkan.
"Melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung bekerjasama dengan PT. BPD Bali membuat dan mengembangkan program subsidi kredit usaha mikro badung sejahtera yang dikenal dengan nama Sidi Kumbara untuk memfasilitasi peningkatan akses permodalan bagi UMKM di Kabupaten Badung yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing serta pendapatan UMKM,"
pungkas Raka Sukadana.
Peluncuran pengembangan plafon ini sendiri sudah dilaksanakan akhir Agustus lalu di Wantilan Serbaguna Karang Dalem II, Desa Bongkasa Pertiwi. Acara itu dihadiri tidak hanya oleh Bupati dan Wakil Bupati, tetapi juga sejumlah pejabat penting. Mulai dari Direktur Utama BPD Bali, perwakilan OJK dan Bank Indonesia, hingga ketua organisasi pengusaha dan perbekel se-Kabupaten Badung. Kehadiran mereka menunjukkan betapa seriusnya dukungan untuk program ini dari berbagai pihak.
Artikel Terkait
Japfa Gandeng Janice Tjen, Soroti Pentingnya Protein Berkualitas untuk Gaya Hidup Aktif
Dua Ton Sabu dan Buronan Rp 5 Triliun: Dewi Astutik Ditangkap, Fredy Pratama Masih Diburu
Aktor Kunci Penyelundupan Sabu 2 Ton Ditangkap di Kamboja
Polri Blusukan, Bawa Dokter Gratis ke Rumah Korban Banjir Aceh Barat