Di sisi lain, Disparekraf juga ingin memperkenalkan sisi lain Kepulauan Seribu: kehidupan malamnya. Mereka punya rencana Bright Island Fest 2025 yang akan digelar di Pulau Tidung Besar. Festival ini rencananya akan diisi dengan instalasi cahaya, alunan musik lokal, dan beragam aktivitas kreatif. Tujuannya sederhana, menunjukkan bahwa pariwisata pulau bisa tetap hidup dan inklusif bahkan setelah matahari terbenam.
Dalam semua upaya ini, peran media dan kreator konten dinilai sangat krusial.
"Cerita tentang konservasi dan keunikan laut kita akan lebih kuat jika disuarakan oleh mereka. Kehadiran rekan-rekan media dan kreator membantu pesan kami sampai ke audiens yang lebih luas, baik soal pentingnya menjaga ekosistem maupun potensi event malam seperti Bright Island Fest," ujar Lucky Wulandari, Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Disparekraf.
Jadi, lewat gabungan antara edukasi, pemberdayaan komunitas, dan promosi event, targetnya jelas: menjadikan Pulau Tidung sebagai destinasi ekowisata holistik. Suatu tempat yang tak hanya menarik dikunjungi, tetapi juga mampu meningkatkan kesadaran para wisatawannya akan lingkungan. Pemerintah berharap, publikasi dari kegiatan ini bisa menarik minat wisatawan yang memang punya kepedulian terhadap keberlanjutan.
Artikel Terkait
Polri Blusukan, Bawa Dokter Gratis ke Rumah Korban Banjir Aceh Barat
Hakim Tolak Praperadilan Paulus Tannos, Gugatan Dinilai Prematur
Akses Darat Mulai Pulih, Bantuan Logistik Akhirnya Bisa Masuk ke Daerah Terdampak Banjir
Politikus Golkar Ingatkan Publik: Bencana Alam di Sumatera Tak Bisa Dituding Hanya ke Pembalakan Liar