Pulau Tidung digadang-gadang bakal jadi ikon baru ekowisata Jakarta. Hal ini diungkapkan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI, yang tengah gencar mempromosikan pulau tersebut lewat serangkaian program. Tidak main-main, mereka mengemasnya dalam kegiatan Famtrip dan rencana festival malam bertajuk Bright Island Fest 2025.
Famtrip yang digelar akhir November lalu menjadi langkah awal yang strategis. Acara ini sekaligus merangkai program dari Kementerian Pariwisata RI. Delegasi dari media nasional dan sejumlah kreator konten diajak turun langsung, menyaksikan sendiri bagaimana konservasi berbasis masyarakat di Pulau Tidung dijalankan.
Edukasi jadi kunci. Peserta diajak memahami nilai ekologis kawasan itu lebih dalam. Mereka melihat dari dekat fungsi hutan mangrove sebagai pelindung pesisir, mengamati biota laut unik seperti Kuda Laut dan Ikan Badut, serta berkunjung ke penangkaran penyu di Pulau Tidung Kecil. Yang menarik, penangkaran itu dikelola secara mandiri oleh komunitas setempat.
Menurut Kepala Disparekraf DKI Jakarta, Andhika Permata, Pulau Tidung adalah contoh nyata bagaimana daya tarik alam dan upaya konservasi bisa berjalan beriringan.
"Lewat famtrip ini, kami ingin tunjukkan bahwa pengelolaan pariwisata Jakarta, khususnya di Kepulauan Seribu, tidak cuma soal keindahan pemandangan. Lebih dari itu, ada komitmen untuk menjaga lingkungan dan ekosistem pesisir agar tetap lestari. Keberhasilan wisata berbasis komunitas dan konservasi ini bisa dilihat langsung di sini," jelas Andhika dalam keterangan tertulisnya.
Artikel Terkait
Polri Blusukan, Bawa Dokter Gratis ke Rumah Korban Banjir Aceh Barat
Hakim Tolak Praperadilan Paulus Tannos, Gugatan Dinilai Prematur
Akses Darat Mulai Pulih, Bantuan Logistik Akhirnya Bisa Masuk ke Daerah Terdampak Banjir
Politikus Golkar Ingatkan Publik: Bencana Alam di Sumatera Tak Bisa Dituding Hanya ke Pembalakan Liar