Respons warga ternyata sangat positif. Mereka merasa terbantu. Di sisi lain, Ruslan tak hanya sekadar mengangkut. Ia juga menyelipkan edukasi tentang hidup bersih. Ia mengajak warga memisahkan sampah dan menyiapkannya di depan rumah pada waktu yang telah ditentukan.
"Alhamdulillah, masyarakat berterima kasih. Saya ajarkan pola hidup bersih dengan memisahkan sampah. Nanti, saya bersama ketua RW dan RT yang mengambil dari wadah yang sudah disiapkan."
Sampah yang terkumpul kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Dari sana, petugas dari dinas lingkungan hidup yang akan mengangkutnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ruslan mengakui, sebenarnya ada potensi kerja sama dengan bank sampah. Hanya saja, untuk saat ini belum sempat terealisasi.
"Pengelolaan masih lewat TPS dulu. Sampah yang tidak terpakai kami bawa ke TPS, lalu armada dinas yang mengangkutnya lebih lanjut," pungkasnya.
Inisiatif sederhana ini menunjukkan, solusi atas masalah lingkungan seringkali dimulai dari langkah-langkah kecil yang langsung menyentuh kebutuhan warga. Dan kadang, datang dari tempat yang tak terduga.
Artikel Terkait
Buronan Interpol Penyelundup 2 Ton Sabu Diamankan di Kamboja
Agam Darurat Logistik: Dari Alat Berat hingga Trauma Healing Dibutuhkan
Kapal China Masuk Perairan Klaim Jepang, Ketegangan Senkaku-Diaoyu Kembai Meningkat
ASDP Gerak Cepat Salurkan Bantuan Rp185 Juta ke Daerah Terdampak