Yang menarik, partisipasi Indonesia ini bisa dibilang sukses besar. Bayangkan, tidak sampai sebulan pasca pembakaran masjid suci Al Aqsa oleh Israel pada 25 Agustus 1969, OKI sudah sepakat untuk berdiri. Saat itu, 25 negara langsung menyatakan kesediaannya. Kini, organisasi ini terus berkembang pesat, anggotanya mencapai 57 negara. Bahkan, OKI kini tercatat sebagai organisasi antar negara terbesar kedua setelah PBB.
"OKI berdiri untuk membela Palestina dari penjajahan Israel. Saat ini, anggota OKI berjumlah 57 negara. Meski namanya kerja sama negara Islam, tetapi 8 anggota organisasi ini adalah negara mayoritasnya non muslim. Ini adalah bukti pilihan politik luar negeri bebas aktif dari Indonesia, tidak terbatas hanya untuk agama Islam, tetapi negara non muslim pun diterima untuk bersama-sama melawan penjajahan di atas dunia, membela Palestina dan menyelamatkan masjid Al Aqsa," ucap politisi PKS ini.
Melihat kondisi Palestina yang kian hari kian memilukan, HNW berharap negara-negara OKI bisa lebih bergerak cepat dan solid. Ancaman terhadap Al Aqsa sekarang jauh lebih besar dan kompleks. Bukan cuma soal pembakaran seperti di tahun 1969 yang memicu berdirinya OKI dulu.
"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dkk berjalan menyusuri gorong-gorong yang dibuat di bawah masjid Al Aqsa. Padahal keberadaan gorong-gorong itu sangat membahayakan eksistensi dan bisa mengakibatkan keruntuhan masjid Al Aqsa, kiblat pertama umat Islam, setiap saat. Selain itu, sejak 2016, Unesco telah memutuskan masjid Al Aqsa adalah warisan budaya dunia milik umat Islam/Palestina, namun Israel bergeming," katanya.
"Tidak itu saja, saat ini sebagian anggota Kongres di Amerika Serikat tengah merancang UU agar masjid Al Aqsa menjadi milik bangsa Yahudi. Semua tindakan itu sangat jelas tidak sesuai dengan alasan pertama didirikannya OKI. Karenanya penting bagi OKI lebih aktif dalam membela masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina, agar tujuan didirikannya OKI sebagaimana diprakarsai Indonesia, dapat tercapai dengan selamatnya masjid Al Aqsa, hadirnya perdamaian, dan negara Palestina merdeka," pungkas HNW.
Artikel Terkait
Polisi Bekasi Amankan Lima Pelaku Penyerangan Remaja di Jatiasih
Dampak Debu Proyek di Depok, Puluhan Siswa Terpaksa Pakai Masker di Kelas
Puluhan Motor Terjungkal di Cileungsi Akibat Aksi Kabur Sopir Tangki Bocor
Setelah 29 Tahun Dorong Gerobak Jamu, Sumiati Akhirnya Bisa Umrah