Kabarnya, semua pendaki yang sempat terjebak itu dalam kondisi aman. Mereka sama sekali tidak terkena awan panas. Kenapa? Ternyata arah guguran material vulkanik itu mengalir ke Gladak Perak. Ranu Kumbolo sendiri relatif bersih dari hujan abu. "Awan panasnya ke Gladak Perak. Nggak ada abu vulkanik di Ranu Kumbolo," tegas Cak Yo. Ia menambahkan, kondisi di sana hanya sedikit berkabut, tapi sudah mulai jelas. "Saya akan memastikan saya yang terakhir turun, dan sudah tidak ada pendaki di sini," janjinya.
Sebelumnya, pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melalui Kepala Bagian Tata Usaha, Septi Eka Wardhani, telah mengonfirmasi angka 178 orang tersebut. Mereka terus berkoordinasi dengan para Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST) untuk memantau situasi dan memastikan keamanan seluruh pendaki.
Jadi, meski sempat menimbulkan kepanikan, situasi di Ranu Kumbolo ternyata cukup terkendali. Letusan Semeru kali ini sekali lagi mengingatkan betapa tak terduganya alam, namun berkat respons yang cepat, sebuah tragedi besar berhasil dihindari.
Artikel Terkait
Dua Puluh Lima Tersangka Kerusuhan Agustus Akui Aksi Perusakan di Sidang Perdana
Padang Siapkan Lahan 6,7 Hektare untuk Sekolah Rakyat, Anggaran Rp 300 Miliar Diapungkan
Hari Guru 2025 Diperpanjang, November Ditetapkan Sebagai Bulan Purnama Apresiasi
Situs Patiayam Terancam, Legislator Desak Aksi Nyata Hadapi Musim Hujan