7 Cara Mengatasi Pasangan Playing Victim dalam Pernikahan

- Rabu, 12 November 2025 | 14:30 WIB
7 Cara Mengatasi Pasangan Playing Victim dalam Pernikahan

Mengatasi Pasangan dengan Mentalitas Korban (Playing Victim) dalam Pernikahan

Pernikahan yang harmonis bisa terganggu ketika salah satu pasangan mengembangkan pola playing victim atau mentalitas korban. Perilaku ini tidak hanya menguras energi emosional, tetapi juga menciptakan ketidakseimbangan dan menghambat komunikasi sehat dalam hubungan.

Pasangan dengan kecenderungan playing victim sering kali menghindari tanggung jawab, selalu merasa disalahkan, dan sulit mengakui kesalahan. Jika tidak ditangani, siklus ini dapat membuat pernikahan stagnan dan penuh drama. Berikut adalah panduan komprehensif untuk mengenali dan mengatasi perilaku ini.

1. Berikan Empati Tanpa Selalu Menyetujui

Pasangan dengan mentalitas korban biasanya hanya ingin didengarkan, bukan mencari solusi. Mereka sering merasa dunia tidak adil pada mereka. Penting untuk mendengarkan dengan tulus dan menunjukkan empati terhadap perasaan mereka, tanpa harus membenarkan pandangan mereka yang mungkin keliru.

Alih-alih berdebat, cobalah untuk mengakui emosi yang mereka rasakan. Katakan bahwa Anda memahami kekecewaan atau kesedihan mereka, namun tetap jaga batasan yang jelas. Pendekatan ini menjaga komunikasi tetap terbuka tanpa mengorbankan kebenaran dan kewarasan Anda sendiri.

2. Bantu Pasangan Menyadari Pola Pikirnya

Menyadarkan pasangan tentang pola playing victim yang mereka jalani adalah langkah krusial. Pada momen yang tepat, tunjukkan bahwa mereka mungkin sedang memandang masalah dari satu sudut pandang yang sempit.

Dengan lembut, jelaskan bahwa terus-menerus menyalahkan keadaan hanya akan menjebak mereka dalam siklus negatif. Ajaklah mereka untuk beralih dari mengeluh menjadi aktif mencari solusi. Kesadaran ini adalah fondasi utama untuk memutus rantai mentalitas korban.


Halaman:

Komentar